Tugas Akhir Semester Studi Budaya


Untuk para pehobi otomotif tentunya menyukai modifikasi, baik itu modifikasi untuk kebutuhan sehari-hari hingga keperluan lain. Jenis modifikasi mobil akhir-akhir ini semakin bervariatif, mulai dari modifikasi ekstrem, simple, elegant, contest, retro, JDM, hellaflush, racing, elegan dan berbagai macam jenis lainnya. Salah satu modifikasi yang diminati anak muda Indonesia saat ini adalah Japanese Domestic Market atau biasa disingkat JDM.


Apa Itu JDM?

JDM (Japan Domestic Market) atau “pasar lokal Jepang” dalam hal ini memiliki arti “suatu kondisi” dimana perlengkapan standard sebuah mobil buatan Jepang hanya dibuat dan dipasarkan untuk area Jepang. Biasanya perlengkapan tersebut lebih lengkap dari pasar manapun di dunia, mengingat produsen mobil Jepang “memanjakan” pasar lokalnya meskipun volume penjualan tidak seberapa dibanding diluar Jepang

Pada awalnya, istilah JDM banyak dikaitkan dengan spesifikasi mesin. Sejak tahun 70-an, setiap mobil jepang yang dipasarkan di Amerika hampir pasti mengalami specdown di area mesin. Hal ini terjadi karena pemerintah Amerika menetapkan batas emisi yang ketat bagi kendaraan yang akan dipasarkan di negerinya. Ingat saat2 Soichiro Honda memutar otak untuk memodifikasi mesin civic 1st gen agar dapat lolos regulasi dan dipasarkan di Amerika. Lama kelamaan istilah JDM ikut merambah berbagai fitur yang terdapat di mobil, dari interior, eksterior, audio, velg dan lain-lain. 

Part JDM
Parts JDM berupa segala macam parts Original Equipment Manufacturer (OEM) atau original dari pabrikan mobil, maupun kerjasama dengan pabrikan lainnya. Contoh, velg bekerjasama dengan enkei, namun hanya untuk pasar lokal Jepang, maka velg tersebut dapat dikatakan velg JDM. Contoh lainnya, foglamp yang dibuat oleh raybrig, head unit buatan Panasonic dengan label Honda, dan sebagainya. Intinya adalah, segala sesuatu yang hanya dibuat untuk pasar Jepang. Karena keterbatasan informasi, banyak yang salah mengartikan istilah JDM. Paling mudah ditemui adalah pemakaian istilah JDM kepada barang2 buatan tuner Jepang. Contoh, Mugen adalah tuner resmi Honda. Pada awalnya, Mugen hanya memiliki kantor di Jepang, namun pada akhirnya Mugen membuka kantor perwakilan di berbagai benua, sehingga produk2 Mugen dapat ditemui di dealer resmi di berbagai benua yang berakibat Mugen tidak dapat disebut sebagai produsen parts JDM.


Spoon sports, tanabe, cusco, enkei, dan semua merk tuner jepang juga tidak dapat disebut sebagai JDM, meskipun beberapa diantaranya hanya dapat diperoleh di Jepang. Alasannya, karena mereka bukan OEM. Mereka lebih tepat disebut Japanese Racing Style, atau apapun selain JDM. Japs racing style sangat berbeda dengan Touring car Eropa (BTCC maupun DTM). Japs racing style lebih dekat ke street racing. Cirinya, penggunaan ukuran velg yang masuk akal dibandingkan ukuran rumah roda mobil, sehingga mobil masih nyaman dipakai harian, serta bentuk bodi mobil yang tidak berubah dari standardnya.

Seiring berjalannya waktu, JDM berubah menjadi aliran modifikasi. Dengan mengadopsi parts JDM, kendaraan berada pada "kasta" yang lebih tinggi. Namun karena sulit dan mahalnya memperoleh parts JDM, muncul berbagai aliran JDM terutama di Indonesia. Diantaranya adalah pure JDM, OEM JDM, dan JDM style.
 

Contoh 
  • Pure JDM yaitu modifikasi dengan mengaplikasikan semua produk buatan Jepang asli (bukan tiruan atau replika), baik OEM maupun buatan tuner (aftermarket). Tidak ada benda terpasang yang tidak berasal dari Jepang.
  • JDM style yaitu memodifikasi ala Pure JDM namun menggunakan parts replika atau bukan original. Bisa juga diartikan modifikasi yang membuat mobil mirip dengan kendaraan japs racing style, maupun kendaraan Jepang pada umumnya. Biasanya diaplikasikan oleh kendaraan yang tidak dirilis di Jepang atau bukan kendaraan bermerk Jepang. Contoh, Toyota Kijang & Avanza, Timor, Hyundai, Peugeot, BMW, dsb.
Dengan adanya aliran JDM ini membuat banyak pengguna mobil mencoba modifikasi mobil mereka dengan konsep JDM, tak jarang mereka menghabiskan uang yang terhitung banyak hanya untuk membeli parts-parts JDM yang biasanya di impor langsung dari Jepang. Seiiring berkembangnya JDM, kini ada beberapa komunitas atau klub mobil yang berdiri dengan konsep atau ideologi JDM sebagai gagasan pembentukannya.

Berdasarkan teori HEGEMONI, para anggota komunitas JDM ataupun yang ingin bergabung diharuskan memodifikasi mobilnya terlebih dahulu dengan konsep JDM untuk bisa masuk dalam komunitas tersebut, walaupun harga parts-partsnya yang tergolong mahal mereka tak segan untuk membelinya, walaupun parts asli bawaan mobil mereka masih dalam kondisi yang bagus bahkan baru, ini juga merupakan bagian dari teori LIFESTYLE, fenomena ini membuktikan bahwa adanya teori needs vs wants, yaitu adanya tingkat keinginian dalam memiliki suatu barang yang lebih besar dibandingkan dengan nilai guna barang itu sendiri. Walapun harga mahal, tapi demi sebuah penampilan dan tentunya gengsi. Serta hal ini identik dengan STEREOTYPE GENDER, dimana biasanya para kaum pria yang berkutat dalam aliran JDM ini, karna pria identik dengan peralatan otomotif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar