Analisa Hegemoni dan Media Massa

Analisa Hegemoni dan Media Massa
Tingkat "Gaul" Pada Diri Seseorang Berdasarkan Tempat Nongkrongnya.

Victori Damaris 2112030 & Loehan Chandra 2112040


Mungkin orang beranggapan bahwa anak gaul itu identik dengan aneka pernak-pernik yang melekat ditubuhnya. Seperti, gelang, cincin, anting-anting, kalung, rantai, dan lain-lain. Pernyataan di atas diperkuat dari hasil perbincangan dengan teman-teman sekolah. Banyak siswa yang beranggapan bahwa anak gaul itu adalah sama seperti yang di atas. Padahal, arti dari gaul itu sendiri bukanlah demikian. Banyak anak muda menganggap jika tidak merokok bukanlah anak gaul atau pun jika tidak menindidik telinganya (khusus cowok) itu bukan anak gaul. Namun, anggapan itu salah. Jika kita merokok justru merugikan kesehatan dan memboroskan uang jajan dan menindik telinga itu sangatlah sakit, kalau asal-asalan bisa tetanus dan berakibat kematian. Death. K. O.
Sekarang, jika ingin mengetahui arti gaul itu sebenarnya, bukalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dan cari pada halaman “G” istlah “gaul” Jika telah menemukannya, arti gaul itu adalah hidup berteman atau bersahabat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak gaul adalah anak yang hidup berteman. Bersahabat dengan teman-teman dilingkungannya. Jadi, dari mana kita mendapatkan bahwa anak gaul itu harus menggunakan pernak-pernik itu? Jawabannya hanya satu. Trend. Trend adalah model-model yang digemari pada masa-masa tertentu. Pada saat lagi nge-trend memakai jaket di sekolah, semua memakainya. Saat nge-trend rambut berdiri kayak Bangsa Seiya (berdiri, mohawk), semua mendirikan rambutnya.

Kali ini saya akan membahas trend tertentu sebagai salah satu ciri "anak gaul masa kini", yaitu Cafe.
Cafe adalah tempat dimana rata-rata anak muda nongkrong, entah hanya untuk makan, mengobrol, mengerjakan tugas, hingga berpacaran. Keberadaan cafe saat ini sudah sangat banyak, bisa kita temui dengan mudah disekitar kita, baik itu cafe kecil atau besar.





Ternyata bukan hanya persaingan antar cafe saja yang terjadi, namun calon-calon pengunjungpun juga. Contoh, dengan berkembangnya media sosial kita bisa saja "check in" cafe dimana kita berada, foto-foto, dll. Dengan begitu keberadaan cafe tersebut bisa diketahui luas oleh masyarakat lain pengguna media sosial tersebut. Namun ada hal lain, yaitu adu gengsi antar pengunjung, dimana ada anggapan "lo gak gaul kalo gak coba cafe ...... ".

Saya pernah mengalaminya, walaupun tidak secara sadar saya lakukan. Suatu ketika teman saya cerita mengenai sebuah cafe baru yang ia kunjungi, dan terkesan ia sudah gaul atau "up to date" karena sudah mengunjunginya, saya pun tak mau ketinggalan dan pergi kesana.

Hal inilah yang terjadi jaman sekarang, dimana "gaul" sudah tergeser maknanya dan lebih mengarah ke trend. Dahulu saya dianggap gaul ketika bisa punya teman banyak atau mainan terbaru.

Kesimpulan :
Gaul pada sekarang ini sudah banyak memiliki arti dan juga ciri, seseorang dianggap gaul ketika bisa kenal dengan seseorang yang famous, punya gadget baru, pergi ke tempat nongkrong baru, pakaian model terkini, dan masih banyak lagi. Dan tanpa kita sadari, sebenarnya ada pihak yang diuntungkan, yaitu pemilik atau pengelola cafe tersebut, karena banyak pengunjung yang nongkrong kesana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar